Langsung ke konten utama

Saat Masalah Datang, Curcol yuk kepada Nya!!


pernah gak sih kalian kalau ada masalah curcol di sosmed??

pasti pernah kan???

entah curcol maslah pribadi maupun masalah orang lain..
tau gak sih, kalau kalian cucrcol masalah kalian disosmed dapat memnggambarkan karakter kalian. 
dari kalian memposting masalah kalian di medai sosial seperti facebook ataupun twitter kalian menjelaskan pada dunia bila karakter kalian adalah sesorang yang tidak bisa menjaga rahasia dan juga dia orang yang mencari perhatian orang-orang (kurang perhatian tuh orangnya).

kok bisa??

ya bisa lah, coba deh bayangin masalah mereka aja di publik gitu..mereka bisa-bisa nya buka-bukaan tentang masalah mereka. masalah meraka aja gak bisa dijaga apalagi masalah orang lain...

waduh bisa gawat kan.. hehehe

terus kenapa aku bilang orang kayak gitu "kurang perhatian". soalnya mereka memposting masalah mereka biar ada orang lain yang peduli, memberikan komentar seperti memberikan semangat..

gak muluk-muluk kok, mereka cuma pengen diperhatiin.

dari pada gitu mending kita curcol kepada Allah, kenapa???

namanya juga dia Tuhan Kita, mungkin aja kalau curcol ke Allah SWT masalah kita diringan kan. bukan hanya itu, bahkan kita bisa meminta kepada Allah agar di diberi kekuatan dalam menghadapi cobaan yang diberikan.

tanbahan, kalau kita curcol sama Allah kita ga nambah dosa, bahkan dapat pahala loh..
nggak kayak curcol disosmed, udah nambah dosa, nambah aib buat diri sendiri lagi.

gak enak kan??

so, mulai sekarang belajar lah untuk mencurahkan isi hati ke pada pemilik hati yaitu Allah SWT. 
oke???

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenapa Jodoh Tak Kunjung Datang?

Bagi wanita umur 25 adalah umur dimana pertanyaan "kapan nikah?" mulai bermunculan. mulai dari keluarga, sepupu, teman sampai tetangga. awalnya sih santai aja denger pertanyaan itu. tapi... saat usia sudah mulai bertambah menjadi 26 lalu 27 kamu mulai resah mulai gelisah melihat teman-teman banyak yang telah menikah bahkan sudah memiliki anak. apa kabar kamu? Kenapa masih belum ada yang datang menjemputkmu? ada yang salahkah dari dirmu? tentu saja tidaaaak Tenang, janganlah kalian berburuk sangka pada Allah. kita semua tahu bahwa sebaik-baik rencana adalah rencana Allah. mungkin sekarang kita masih sendiri kamu tahu kenapa? Karena Allah tahu kalau kamu masih harus belajar. Belajar apa? Belajar cara berumah tangga, cara manajemen keuangan rumah tangga, cara melayani suami seperti apa, mendidik anak yang benar. sudah pernah kalian pelajari? belum kan? naaah, itu dia, Allah tahu kalian belu

Tata Cara dan Etika Berpidato

Permasalahan yang berkait langsung dengan tata cara berpidato sudah semestinya mengacu pada kebenaran urutan penyusunan sebuah wacana/bentuk karangan, yaitu berpola urutan: pemnukaan-pengembangan (isi)-penutup (isi pidato). Sebab secara teroitis, isi pidato sejalan dengan isian urutan sebuah karangan, yaituterdiri atas: alinea pembuka, alinea isi, dan alinea penutup. Bagian 'pembukaan' berisi penghormatan dan sapaan yang ditujukan kepada pendengar. Pendengar ditempatkan pada posisi sebagaimana figur yang harus dihormati dan dihargai, sebab pendengar merupakan objek yang nantinya akan meneruskan, mengikuti, menjalankan tujuan materi pidato. Porsi penyampaian bagian 'pembukaan' jangan terlalu singkat atau terlalu panjang dan telalu bertele-tele sebab akan membuat pendengar merasa bosan. Porsi penyampaian bagian 'pembukaan' sewajarnya, terlebih jika bagian 'pengembangan' ternyata memerlukan waktu yang relatif lama/panjang. bagian 'pengembangan

PUISI

                      "PEDIH" Daun berjatuhan di musim semi Daun demi daun adalah hati ku Begitu pedih, begitu sedih Adakah yang bisa menemani hati ini Menjaga dan memahami hati ini? Sepi, saat ku sedih Ramai, saat ku bahagia Semua begitu buruk, semua begitu palsu Adakah yang tulus? Hanya waktu yang akan menjawab