Langsung ke konten utama

MAKALAH LAYANAN INFORMSI “PENTINGNYA SIKAP SABAR PADA PEKERJA LAYANAN INFORMASI”

PENDAHULUAN
Sabar adalah salah satu sifat penting yang harus dimiliki pada semua pekerjaan yang berhubungan dengan layanan. Jika sifat sabar diabaikan, bagaimana caranya dia sebagai petugas layanan bisa mengahadapi berbagai karakter yang berbeda-beda. Pengunjug yang berbeda karakternya maka berbeda pula pemberian layanannya. Maka dari itu, sebagai petugas layanan harus bisa memberikan layanan yang terbaik, walaupun dengan bebeda karakter.
Alasan mengapa memilih bahasan ini yaitu salah satunya yaitu ada sebuah pengalaman teman penulis yang benar-benar tidak menyenangkan atas perlakuan petugas layanan ini. Kemudian agar pembaca mengtahui perlakuan apa yang dialami oleh teman penulis tersebut.
Sebab itulah, disini akan diulas hal yang berhubungan dengan  cerita tentang pengalaman yang tidak menyenangkan itu dengan judul “pentingnya sifat sabar pada pekerja layanan”. Semoga dengan membaca ini, pembaca mendapatkan informasi yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain serta wawasan pembaca akan bertambah.


ABSTRAK

sikap yang diberikan oleh petugas layanan informasi sangat penting yang harus ditunjukan kepada pengguna/user. kadang kala hal ini tidak terlalu diperhatikan oleh petugas, yang mengakibatkan user sangat merasa tidak nyaman atas layanan yang diberikan oleh petugas. padahal pengguna kebanyakan akan memilih ketempat yang tempatnya kurang bagus tapi pelayanan sangat bagus, daripada tempat bagus tapi pelayanan sangat kurang dalam berbagi hal.

PEMBAHASAN
Pengalaman tidak menyenangkan ini terjadi dialami oleh teman saya yang bernama wiwit. Dia saat itu harus memperpanjang masa STNKnya, jadilah dia harus ke kantor SAMSAT bersama Aku dan teman aku satu lagi yaitu Devi. Dia harus melakukan itu sendiri karena orang tuanya sedang merantau.
Wiwit itu anak pertama dari keluarga yang bisa dibilang kurang mampu. Jadi, dia memakai pakaian yang termasuk kurang rapi bila dibandingkan dengan orang biasa lainnya. Kulitnya yang coklat matang. Walaupun begitu dia memmiliki semangat tinggi untuk sekolah walaupun di sekolah swasta.
Sebenarnya wiwit ingin meminta ijin pulang sekolah terlebih dahulu karena tutup kantor SAMSAT itu sangat mepet dengan waktu pulang sekolah. Tapi akhirnya dia tidak melakukan itu karena dia lebih mementingkan sekolahnya. Saat sampai di kantor SAMSAT, karena rasa gugup yang dialami wiwit dia mempercepat langkahnya untuk cepat samapai disana. Masuk lah dia ke kantor tersebut. Sampai disana tanpa dia sadari dia langsung berbicara tentang tujuan dia kesana dengan nada tergesah-gesah dan tinggi. Karena petugas layanan tersebut merasa wiwit itu tidak sopan, sehingga dia bertanya asal sekolahnya dari mana. Lalu wiwit pun menjawab sekolah kami di sekolah X. Kemudian petugas tersebut mengenali sekolah tersebut, dan mengenalnya itupun dari posisi negatif dari sekolah tersebut. Jadi, dia berkata “pantesan ora nduwe sopan santun. wong sekolahe ning kono kok (Pantesan tidak punya sopan santun, orang sekolahnya disitu kok) ”. Aku bisa membayangkan betapa kasarnya seorang petugas layanan itu berkata seperti itu apalagi kepada pengunjung yang baru pertama kali ke kanor tersebut.
Intinya jika dia seorang petugas layanan yang baik, seharusnya dia tidak mengucapkan hal itu walaupun usia dari pengunjung lebih sangat muda dari si petugas. Ini menunjukan petugas tidak menjalankan pekerjaanya dengan baik dan bahkan dia bisa dibilang sebagai petugas yang buruk. Petugas seharusnya memahami si wiwit yang melakukan itu karena bukan karena disengaja. Bahkan petugas harus menenangkan wiwit agar dia tidak panik. Makanya itu seorang petugas layanan harus lebih sering berlatih untuk menghadapi berbagai karakter pengunjung. Dengan demikian pengunjung bisa lebih nyaman dengan layanan yang diberikan dan tidak akan tersinggung dengan perkataan dari petugas ucapkan.





PENUTUP
Kesmimpulan dari pembahasan diatas yaitu petugas layanan seharusnya bisa lebih memahami pengunjung dengan berbagai karakter dan lebih menunjukan sikap yang baik di depan pengunjung walaupun dia sendiri dalam kondisi yang tidak baik atau pengunjung itu usianya lebih muda ataupun lebih tua dari dia. Sebagai petugas layanan harus mampu menujukan sikap terbaik kepada pengunjug. Dengan memprioritaskan kenyamanan pengunjug, maka petugas akan memberikan yang terbaik walaupun tidak diperintah oleh atasanya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenapa Jodoh Tak Kunjung Datang?

Bagi wanita umur 25 adalah umur dimana pertanyaan "kapan nikah?" mulai bermunculan. mulai dari keluarga, sepupu, teman sampai tetangga. awalnya sih santai aja denger pertanyaan itu. tapi... saat usia sudah mulai bertambah menjadi 26 lalu 27 kamu mulai resah mulai gelisah melihat teman-teman banyak yang telah menikah bahkan sudah memiliki anak. apa kabar kamu? Kenapa masih belum ada yang datang menjemputkmu? ada yang salahkah dari dirmu? tentu saja tidaaaak Tenang, janganlah kalian berburuk sangka pada Allah. kita semua tahu bahwa sebaik-baik rencana adalah rencana Allah. mungkin sekarang kita masih sendiri kamu tahu kenapa? Karena Allah tahu kalau kamu masih harus belajar. Belajar apa? Belajar cara berumah tangga, cara manajemen keuangan rumah tangga, cara melayani suami seperti apa, mendidik anak yang benar. sudah pernah kalian pelajari? belum kan? naaah, itu dia, Allah tahu kalian belu

Tata Cara dan Etika Berpidato

Permasalahan yang berkait langsung dengan tata cara berpidato sudah semestinya mengacu pada kebenaran urutan penyusunan sebuah wacana/bentuk karangan, yaitu berpola urutan: pemnukaan-pengembangan (isi)-penutup (isi pidato). Sebab secara teroitis, isi pidato sejalan dengan isian urutan sebuah karangan, yaituterdiri atas: alinea pembuka, alinea isi, dan alinea penutup. Bagian 'pembukaan' berisi penghormatan dan sapaan yang ditujukan kepada pendengar. Pendengar ditempatkan pada posisi sebagaimana figur yang harus dihormati dan dihargai, sebab pendengar merupakan objek yang nantinya akan meneruskan, mengikuti, menjalankan tujuan materi pidato. Porsi penyampaian bagian 'pembukaan' jangan terlalu singkat atau terlalu panjang dan telalu bertele-tele sebab akan membuat pendengar merasa bosan. Porsi penyampaian bagian 'pembukaan' sewajarnya, terlebih jika bagian 'pengembangan' ternyata memerlukan waktu yang relatif lama/panjang. bagian 'pengembangan

PUISI

                      "PEDIH" Daun berjatuhan di musim semi Daun demi daun adalah hati ku Begitu pedih, begitu sedih Adakah yang bisa menemani hati ini Menjaga dan memahami hati ini? Sepi, saat ku sedih Ramai, saat ku bahagia Semua begitu buruk, semua begitu palsu Adakah yang tulus? Hanya waktu yang akan menjawab